VII. Data Pengamatan
7.1 HCl
dalam karbon tetraklorida
No.
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1.
|
Dimasukan kedalam dua
tabung kedua tabung diisi dengan 1ml
bensin + 15 tetes HCl.
Tabung yang 1
disinari dengan matahari dan yang 1 lagi diletakkan ditempat yang gelap.
|
Tabung yang disinari
dengan matahari, terdapat seperti minyak, dengan warna kuning jernih dan
timbul asap saat ditiup.
Tabung yang ditempat
gelap yaitu mempunyai warna kuning sedikit pekat dan saat ditiup juga timbul
asap.
|
2.
|
Dimasukkan kedalam
tabung reaksi 1 ml benzena + 15 tetes HCl pekat, diguncangkan
|
Campurannya larut
namun sedikit mengental, dan pada saat penutupnya dibuka terdapat seperti
asap yang keluar dari dalam tabung
|
3.
|
Ditambahkan 1 ml
benzena dan ditambahkan 1 ml HCl, kemudian digoncangkan
|
Terdapat 2 fasa, yang
atas berwarna bening dan yang bawah berwarna sedikit keruh.
|
7. 2 Klorinasi
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
|
1.
|
Dimasukkan kedalam tabung reaksi 1 ml benzena + 3 tetes HCl kemudian
dipanaskan
|
Campuran larutan
berwarna kuning, pada saat dipanaskan terdapat 2 lapisan
|
2.
|
Diamsukkaan kedam
tabung reaksi lain serbuk besi + 1 ml benzena + 3 tetes HCl kemudian
dipanaskan
|
Warna pada
larutan berwarna sedikit kuning dan terdapat gelembung, pada saat dipanaskan
warna kuning menghilang dan pada serbuk besi banyak terdapat
gelembung-gelembung.
|
7.3 Larutan
kalium permanganat
No.
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1.
|
Ditambahkan 1 ml
kalium + 5 tetes benzena, kemudian digoncangkan
|
Terdapat gemlembung
dan warnanya ungu betadine
|
2.
|
Ditambahkan 1ml
benzena + 2 ml kalium permanganat, kemudian digoncangkan
|
Larutannya tidak
bercampur, terdapat 2 lapisan yang atas berwarna bening dan yang bawah
berwarna ungu, sehingga tidak terjadi oksidator karena berwarna ungu pada
larutan
|
7.4 Asam
sulfat pekat
No.
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1.
|
Dimasukkan dalam
tabung 2 ml asam sulfat + 10 tetes benzena, kemudian diguncang
|
Sebelum diguncang
warnya bening, dan setelah diguncang warnanya berubah menjadi
kuning-bening-kuning dan berbusa. Setelah didiamkan terbentuk 2 fasa.
|
2.
|
Dimasukkan 2 ml H2SO4
+ 10 tetes n-heksana, kemudian diguncang.
|
Warnanya bening dan
setelah didiamkan terdapat 2 fasa
|
7.5 Asam
nitrat
No.
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1.
|
Ditambahkan 0,5 ml benzena + 4 ml
asam nitrat pekat
|
Warnanya bening
|
2.
|
Ditambahkan 1 butir
batu didih dan didihkan larutan tersebut
|
Warnyanya menjadi
kuning jernih
|
3.
|
Dibandingkan bau yang
didapat dari larutan dengan bau nitrobenzena
|
Baunya sama yaitu
seperti bau semir sepatu
|
7.6 Bahan tak dikenal
No.
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1.
|
Ditambahkan 2 ml zat
x + 2 ml air,kemudian digoncangkan
|
Terdapaat 2 fasa
disebabkan air senyawa polar, warnanya bening
|
2.
|
Ditambahkan 2 ml zat
x + H2SO4 2ml, digoncangkan
|
Terdapat 2 fasa,
lapisan bawah berwarna bening sedikit keruh dan atas berwarna bening
|
3.
|
Ditambahkan 2 ml zat
x + 2 ml kloroform, digoncangkan
|
Terdapat cincin yang
memisahkan larutan dan warnanya bening . Hal ini menandakan bahwa zat x
adalah benzena
|
VIII. Pembahasan
Alkana, alkena
dan alkuna merupakan bagian dari hidrokarbon yang pada dasarnya
senyawa-senyawanya hanya tersusun atas atom karbon hidrogen. Dalam kehidupan
sehari-hari senyawa hidrogen sering kita gunakan untuk memasak ataupun
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor dan juga sebagai bahan bakar
baik berupa gas, bensin ataupun minyak tanah. Pada kehidupan sehari-hari
senyawa hidrokarbon biasanya terjadi pembakaran sempurna maupun tidak sempurna.
Suatu hidrokarbon jika direaksikan menggunakan katalis
alumunium klorida akan menyebabkan perubahan pada senyawa hidrokarbon yang dari
rantai lurus menjadi bercabang(isomerisasi). Pada
reaksi hidrokarbon tidak hanya bisa terjadi reaksi isomerisasi tetapi juga
dapat terjadi khlorinasi dan brominasi (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/).
7.1 HCl dalam karbon tetraklorida
Pada
percobaan ini akan dilakukan 3 pengujian,
pengujian pertama terhadap campuran alkana (bensin) dengan HCl yang akan
diletakkan ditempat terang dan gelap. Sebanyak 1 ml bensin dimasukkan kedalam 2
tabung reaksi yang berbeda kemudian ditambahkan dengan 15 tetes larutan HCl
pada masing-masing tabung. Pada saam campuran dua senyawa tersebut larutan
berwarna kuning. Kemudian salah satu tambung reaksi yang berisi campuran
terbebut ditempatkan ditempat terang atau tersinari olrh cahaya sedangkan satu
tabung reaksi lainnya diletakkan di tempat gelap kurang lebih selama 10 menit.
Hasil yang didapat pada larutan yang diletakkan ditempat terang larutan yang
awalnya berwarna kuning berubah menjadi kuning pudar sedangkan pada larutan
yang diletakkan ditempat yang gelap warna larutannya berubah menjadi kuning
pekat. Dan pada saat kedua tabung reaksi tersebut ditiup mengeluarkan asap yang
berarti menandakan adanya hidrogen klorida. Kemudian pada larutan tadi diuji
apakah bersifat basa atau asam dengan menggunakan kertas lakmus. Pada saat
kertas lakmus dimasukkan ke larutan yang ditempatkan ditempat terang kertas
lakmus berubah dari biru menjadi merah dengan cepat. Sedangkan pada larutan
yang diletakkan ditempat gelap kertas lakmus juga berubah warna menjadi merah
akan tetapi perubahan warna dari kertas lakmus lama. Perubahan kertas lakmus
yang cepat pada larutan yang ditempat terang karena adanya pengaruh cahaya yang
mempercepat reaksi.
Pada pengujian kedua yaitu
pencampuran terhadap 1 ml benzena dengan
15 tetes hcl. Campuran larutan tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi dan
kemuadian dikocok. Setelah dikocok pada larutan terdapat 2 fasa, benzen dan HCl
tidak dpat bercampur karena benzen merupakan larutan nonpolar sedangkan HCl
larutan polar. Pada dua fasa yang terdapat pada larutan dimana pada bagian
atasnya adalah benzen dan pada bagian bawahnya adalah HCl ini dikarenakan kita
ketahui bahwa massa jenis dari benzena lebih kecil dibanding HCl.
Pengujian ketika kedalam tabung
reaksi ditamahkan 1 ml benzena dan 1 ml HCl. Pengujian ini hampir sama dengan
pengujian kedua hanya saja terdapat perbedaan pada volume HCl yang digunakan.
Pada saat campuran ini dikocok juga terdapat dua fasa dimana pada bagian
atasnya larutan berwarna bening sedangkan pada bagian bawah larutan sedikit
keruh.
7.2 Klorinasi
Pada percobaan klorinasi ini kami
melakukan dua kali pengujian di dua tabung reaksi berbeda dan pengujian ini dilakukan
dilemari asam akan tetapi dikarenakan lemari asam yang terdapat dilaboratorium
tidak dapat digunakan percobaan ini kami lakukan diluar ruangan. Pada tabung
reaksi pertama dimasukkan 1 ml larutan benzena dan ditambahkan HCl sebanyak 3
tetes, pada saat kedua larutan ini dicampurkan warna larutan berubah menjadi
kuning akan tetapi warna larutannya hanya terdapat pada bagian atas larutan
saja. Kemudian campuran dari larutan tersebut dipanaskan, setelah proses
pemanasan larutan berubah menjadi terdapat 2 lapisan dimana sebelum proses pemanasan
larutan yang berwarna bening terdapat dibawah dan setelah pemanasan larutan
bening terdapat dibagian atas, begitu juga pada lapisan y ang berwarna kuning
yang sebelum pemanasan larutan yang berwarna kuning dibagian atas setelah
pemanasan larutan berwarna kuning dibawah.
Pada tabung reaksi kedua serbuk besi
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang kemudian di tambahkan 1 ml benzena
fungsi penambahan benzena disini untuk menjatuhkan serbuk-serbuk besi yang
terdapat atau yang menempel pada dinding tabung. Kemudian ditambahkan larutan
HCl sebanyak 3 tetes, setelah penambahan 3 sampel-sampel tersebut larutan
diguncang yang menyebabkan terdapatnya gelembung pada larutan dan warnanya
sedikit kuning. Kemudian larutan tersebut dilakukan pemanasan yang menyebabkan
warna kuning pada larutan menghilang dengan cepat da dibesi terdapat banyak
gelembung-gelembung yang menandakan adanya hidrogen klorida yang dibebaskan.
7.3 Larutan
kalium permanganat
Pada percobaan ini digunakan 2
tabung reaksi dengan campuran yang berbeda-beda. Pada tabung reaksi pertama
dicampurkan 1 ml larutan kalium permanganat 0,5 % yang ditambahkan dengan 5 tetes alkana (alkana yang digunakan yaitu
bensin). Kemudian campuran dari larutan-larutan tersenut kita kocok kurang
lebih selama 2 menit. Setelah pengocokkan pada larutan terdapat
gelembung-gelembung dan yang awalnya larutan berwarna ungu (warna dari kalium
permanganat) berubah menjadi warna betadine. Sedangkan pada tabung reaksi kedua
dicampurkan larutan benzena sebanyak 1 ml dan 2 ml larutan kalium permanganat.
Pada campuran kedua larutan ini tidak bercampur atau terdapat 2 fasa dimana
pada bagian atas larutan berwarna bening dan pada bagian bawahnya berwarna ungu
atau larutan kalium permanganat.
7.4 Asam
sulfat pekat
Pada percobaan ini akan dilakukan
tes terhadap asam sulfat yang akan direaksikan dengan suatu senyawa hidrokarbon
(alkan dan alkena). Pertama akan dilakukan untuk pencampuran asam sulfat pekat
dengan senyawa hidrokarbon alkana, alkana yang kami gunakan disini adalah
benzena. Diamsukkan 2 ml asam sulfat pekat dan 10 tetes benzena kedalam tabung
reaksi kemudian digoncang. Pada saat penambahan asam sulfat dengan benzena
larutan masih berwarna bening setelah digoncang larutan menjadi keruh dan
terdapat busa. Pada saat larutan didiamkan terdapat 3 lapisan pada campuran
asam sulfat dan benzena diamana pada lapisan atas larutan tersebut berwarna
kuning, bagian tengah bening dan pada bagian banwahnya berwarna kuning. Kedua
akan dilakukan untuk pencampuran asam sulfat pekan dengan senyawa hidrokarbon
alkena, alkena yang kami gunakan disini adalah n- heksana. Dimasukkan 2 ml asam
sulfat pekat dengan ditambahkan 10 tetes n-heksana kedalam tabung reaksi
kemudian dikocok. Setelah dikocok larutan menunjukkan adanya 2 fasa yang
terdapat pada campuran asam asetat dan n-heksana dan pada campuran larutan
terdapat busa-busa.
7.5 Asam Nitrat
Pada percobaan ini dilakukan
pengujian terhadap campuran asam nitrat dan benzena yang bau dari campuran ini
akan dibandingkan dengan bau dari nitrobenzena. 0,5 ml benzena dimasukkan
kedalam tabung reaksi dan kemudian ditambahkan 4 ml larutan asam nitrat pekat,
pada penambahan asam nitrat dengan benzen larutan masih berwarna bening.
Kemudian larutan tersebut dipanaskan dan sebelumnya ditambahkan satu butir batu
didih kedalam larutan, fungsi penambahan batu didih ini agar pada saat
penamasan panasnya menyebar secara merata. Setelah larutan dididikan terjadi
perubahan warna pada larutan yaitu berubah menjadi warna kuning jernih dan bau
yang ditimbukan pada larutan tersebut seperti bau semir sepatu. Pada saat
dibandingkan bau yang terdapat pada campuran asam nitrat dan benzena dengan bau
dari nitrobenzena baunya sama-sama seperti semir sepatu.
7.6 Bahan tak dikenal
Pada
percobaan ini kami akan mengidentifikasi suatu senyawa hidrokarbon yang tak
dikenal dengan tiga kali pengujian atau dengan masing-masing penambahan air, H2SO4
, dan klorofom. Pada tabung pertama dimasukkan senyawa yang tak dikenal
kemudian ditambahkan 2 ml air, kemudian larutan digoncang sehingga terdapat 2
fasa pada larutan senyawa dan air ini dikarenakan terdapat perbedaan kepolaran
terhadap kedua larutan tersebut. Ke tabung reaksi kedua dimasukkan senyawa yang
tidak dikenal dan ditambahkan 2 ml H2SO4, kemudian
larutan digoncang sehingga terdapat 2 fasa pada campuran larutan tersebut
dimana pada lapisan atasnya larutan berwarna bening dan pada lapisan bawahnya
larutan menjadi keruh. Dan yang terakhir kedalam tabung reaksi dimasukkan senyawa
yang tidak dikenal yang ditambahkan 2 ml larutan klorofom, kemudian larutan
diguncangkan sehingga pada larutan terbentuk cincin yang memisahkan kedua
campuran larutan tersebut. Dari tes-tes yang telah kita lakukan terhadap
senyawa yang tidak dikenal tersebut dengan menggunakan berbagai campuran
seperti air, H2SO4 , dan klorofom dapat kita simpulkan
bahwa larutan yang tidak dikenal tersebut merupakan senyawa benzena ini
dikarenakan ketika benzena dicampurkan dengan air ia tidak akan bercampur
karena benzena merupakan senyawa tidak dapat larut dalam senyawa polar seperti
air.
IX. Pertanyaan Pasca
- Pada uji HCl dalam tetraklorida apa yang menyebabkan pada tabung reaksi 1 lebih cepat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah dibandingkan tabung reaksi kedua?
- Pada percobaan asam nitrat digunakan batu didih yang dimasukkan kedamam campuran larutan, apa fungsi dari batu didih tersebut?
- Mengapa pada uji kalium permanganat saat ditambahkan benzena tidak dapat bercampur?
X. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan maka dapat
disimpulkan bahwa:
- Hidrokarbon alifatik berasal dari minyak bumi sedangkan hidrokarbon aromatik dari batu bara. Pada hidrokarbon alifatik dan aromatik memiliki tiga sifat umumnya yaitu tidak larut dalam air, lebih ringan dibanding air, dan mudah terbakar di udara.
- Senyawa alifatik jenuh tidak akan bereaksi (sulit bereaksi) jika direaksikan baik dengan halogen, asam sulfat, asam nitrat dan alkohol karena sifatnya yang jenuh dan tidak lagi bisa mengalami reaksi adisi ataupun subsitusi.
- Pada senyawa aromatik seperti benzena dapat direaksikan dengan asam nitrat, asam sulfat dan halogen karena pada reaksinya terjadi ikatan rangkap yang beresonansi.
XI. Daftar Pustaka
Fessenden, Ralph J. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Jakarta: Bina Aksara
Sumardjo. 2009. Oksidasi 3-(3,4 dimetoksi) propanol
menggunakan oksidator pinmidium klorokromat (PCC). Jurnal kimia sains &
aplikasi. Vol 2 No 3.
Tim Kimia Organik I. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Jambi: Universitas Jambi
Wilbraham, A. C. 1992. Pengantar Kimia Organik dan
Hayati. ITB. Bandung
Putri Ayu Indah Lestari (05) saya mencoba menjawab pertanyaan mengenai uji kalium permanganat ketika direaksikan dengan benzen tidak bercampur karena Karena benzena dan kalium permanganat memiliki kepolaran yang berbeda, kalium permanganat bersifat polar sedangkan benzena bersifat nonpolar sehingga ketika kedua senyawa tersebut direaksikan akan menghasilkan 2 lapisan serta molekul yang terkandung dalam benzena tersebut telah terjadi reaksi oksidasi
BalasHapusNovela melinda (007) untuk pertanyaan nomor 1, menurut saya ini disebabkan karena pada tabung reaksi pertama yang ditempatkan di tempat terang atau telah tersinari oleh sinar matahari, karena suatu cahaya dapat mempercepat terjadinya reaksi
BalasHapussaya Erwin Pasaribu (A1C117003) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2. fungsi dari penambahan bartu didih kedalam tabung reaksi pada percobaan asam nitrat ialah untuk meratakan panas sehingga panas dapat dirasakan secara merata dan untuk mencegah lonjakan larutan atau gelembung pada saat mendidih agar tidak keluar. terimakasih
BalasHapus