PERCOBAAN 6
I.
Judul Praktikum
“Reaksi-Reaksi Alkohol
dan Fenol”
II. Hari
/ Tanggal Praktikum
Sabtu / 30 Maret 2019
III. Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari
percobaan ini yaitu:
a. Dapat
mengetahui perbedaan sifat-sifat antara alkohol dan fenol
b. Dapat
mengetahui jenis-jenis reaksi dan pereaksi yang digunakan untuk membedakan
anatara senyawa-senyawa alkohol dan fenol.
c. Dapat
mengetahui azas-azas dari reaksi tersebut pada b.
IV. Landasan
Teori
Alkohol dapat mengalami beberapa
reaksi yang dapat menyebabkan berubahnya alkohol menjadi turunannya. Pertama jika
suatu alkohol mengalami reaksi subsitusi oleh senyawa-senyawa halogen maka alkohol
dapat berubah menjadi alkil halida. Kedua jika alkohol mengalami reaksi
oksidasi maka alkohol dapat berubah menjadi bermacam turunannya seperti senyawa
aldehid, keton, eter, ester dan senyawa asam karboksilat. Ketiga alkohol dapat
membentuk suatu garam alkoksida jika suatu alkohol direaksikan dengan
logam-logam alkali. Dan juga suatu senyawa alkohol dapat membentuk senyawa
tidak jenuh pada saat alkohol mengalami reaksi dehidrasi. Senyawa alkohon dan
fenol memiliki beberapa sifat fisik dan kimia diantaranya: (1)Titik didih, senyawa
alkohol dan fenol jika rantai hidrokarbonnya semakin panjang dapat mempengaruhi
titik didihnya dimana menyebabkan titik didih alkohol dan fenol semakin tinggi yang
disebabkan karena berat dari molekulnya juga semakin tinngi. (2)Ikatan hidrogen,
molekul alkohol yang memiliki atom hidrogen bermuatan positif dapat menyebabkan
interaksi yang kuat dengan sutu atom oksigen yang memiliki sifat
elektronegatif. (3) Efek
Gaya Van der Waals, jika berat molekul alkohol bertambah maka interaksi
dipol-dipol senyawa alkohol juga akan makin meningkat. (4) Kelarutan dalam air,
jika rantai hidrokarbon semakin panjang maka akan menyebabkan semakin sulit
suatu alkohol larut dalam air. (5) Sifat
keasaman atau kebasaan alkohol, seperti halnya dengan air alkohol dapat larut
baik dalam suasana asam maupun basa. Berikut ini terdapat tabel nilai keasaman
beberapa alkohol:
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa jika
rantai hidrokarbon pada alkohol semakin panjang maka sifat asam alkohol akan
semakin lemah. Namun pada fenol yang memiliki pKa 10 sifat asamnya lebih kuat
dibandingkan sikloheksanol yang memiliki pKa 18 (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/).
Golongan senyawa alkohol dan femol
memiliki kelarutan yang besar didalam air. Hal ini dikarenalan gugus hidroksil
yang terdapat pada senyawa alkohol dan fenol dapat menjalin terjadinya suatu
ikatan hidrogen antara molekul-molekulnya. Suatu fenol yang memiliki tingkat
keasaman yang lebih dibanding alkohol dapat mengalami perubahan menjadi garam
natrium apabila direaksikan dengan suatu basa (NaOH). Gugus hidroksil yang
terdapat pada alkohol dan fenol dapat disingkirkan dengan penambahanan natrium
yang akan menghasilkan alkoksida. Pada umumnya alkohol dapat dibagu menjadi 3
yaitu alkohol primer, sekunder dan tersier. Ada beberapa pengujian yang
digunakan untuk membedakan dari ketiga golongan alkohol tersebut. Pada Pengujian
lucas didasarkan pada perbedaan kecepatan dari alkohol primer, skunder dan
tersier untuk diubah menjadi klorida. Pada pengujian lucas ini reagent yang
digunakan merupakan larutan seng klorida dalam HCl pekat. Gugus hidroksil yang
terdapat di fenol akan menyebabkan cicin benzen reaktif terhadap subsitusi
elektrofilik, sehingga pada reaksi ini akan berlangsung pada keadaan lemah.
Fenol dapat berubah menjadi 2,4,6-tribromofenol bila direaksikan dengan air
brom yang memiliki kelarutan yang sangat rendah bila didalam air (Tim kimia
organik I, 2016).
Metil alkohol merupakan bagian dari
atau kelompok dari alkohol primer. Pada penggolongan alkohol ini hampir sama
dengan penggolongan karbokation. Akan tetapi jika pada fenol, senyawa fenol
memiliki gugus hidroksi yang terika langsung ke benzena atau cincin benzonoid.
Senyawa organik fenol merupakan bahan kimia yang digunkan dalam industri yang
sangat penting, fenol merupakan senyawa suatu penyusun dimana pada gugus
hidroksilnya berinteraksi kuat mempengaruhi reaktivitas masing-masing.
Interaksi yang terjadi disini menyebabkan adanya sifat dan kegunaan baru bagi
senyawa fenol. Seperti halnya air, senyawa organik alkohol dan fenol merupakan
asam lemah. Gugus hidroksil pada senyawa ini dapat bertindak sebagai pendonor
peoton dan disosiasi pada alohol dan fenol terjadi mirip seperti air. Dan pada
alkohol basa konjugasinya adalah ion alkoksi (contohnya ion metoksida dari
metanol, ion etoksida dari etanol dan sebagainya) (Fessenden, 1997).
Alkoksida merupakan basa konjugasi
dari alkohol yang merupakan basa kuat seperti halnya ion hidroksida. Senyawa
organik alkohol ini sering digunakan sebgai basa kuat dalam kimia organik
dikarenakan alkohol adalah senyawa ionik. Ion ini dapat dibuat melalui sebuah
reaksi senyawa alkohol dengan logam natrium atau kalium dan pada reaksi ini
terjadi secar reversibel atau yang kita ketahui tidak dapat balik menghasilkan alkoksida logam yang sering kali
dapat dilakukan solvasi berupa padatan putih. Pada pengolahan senyawa alkohol
dengan natrium hidroksida tidak dapat mengonversinya menjadi hidroksida
sehingga pada reaksi ini reaksinya akan berjalan keberlawanan arah. Namum pada
senyawa fenol dapat dikonversi menjadi ion fenoksida dengan cara yang sama
(Vogel, 1999).
Salah satu contoh dari alkohol
adalah etanol, yaitu senyawa memabukkan yang biasanya terdapat di anggur atau
bir. Etanol merupakan slah satu senyawa organik yang disebut alkohol yang
terdapat dialam. Alkohol alami yang terdapat dibunga mawar yaitu 2-feniletanol
yang menyebabkan bau memabukkan dari bunga tersebut. Gugus hiroksil terdapat
dalam banyak molekul yang penting secara biologis. Terdapat beberapa jenuh yang
penting dalam suatu metabolisme seperti 3-metil 2-butena 1-ol, 3-metil 3-bitena
1-ol. Dibandingkan dengan senyawa alkoho fenol kurang terlibat dalam proses
metabolisme. Namun, terdapat 3 alkohol fenolik yang dapat membentuk suatu blok
pembangunan dasar ligan yaitu suatu zat polimer rumit. Dimana zat polimer ini
bersama-sama dengan selulosa membentuk bagian-bagian pada pohon. Dan terdapat
beberapa fenolik yang berbahaya dan harus dihindarkan seperti urushiol yaitu
suatu bahan alergan aktif dlam racun tumbuhan ivy dan oak (Hari, 2015).
V. Alat
dan Bahan
5.1 Alat
· Tabung
reaksi
· Pipet
tetes
5.2 Bahan
· Etanol
· 2-propanol
· Sek-butil
alkohol
· Sikloheksanol
· Fenol
· Kolesterol
· 2-naftol
· Indikator
pp
· Aseton
· Asam
sulfat pekat
· Asam
asetat glasial
· Larutan
FeCl3 10%
· 1-propanol
· N-butil
alkohol
· Ter-butil
alkohol
· Etilen
glikol
· Resorsinol
· O-kresol
· Larutan
NaOH 10%
· Reagent
Lucas
· Reagen
Bordwell-Willman
· Larutan
brom dalam air
· Trifenil
karbinol
VI. Prosedur
kerja
6.1 Kelarutan
Kedalam enam tabung
reaksi masukkan 1/2 ml
atau 0,2-0,5 gr dari masing-masing senyawa berikut: etanol, n-butil alkohol,
ter-butil alkohol, sikloheksanol, etilen glikol dan fenol (hati-hati): fenol jangan mengenai kulit. Bila mengenai kulit akan
terbakar oleh fenol, bila terjadi cuci segera dengan air. Tambahkan 2 ml ke
dalam tiap tabung, aduk dan amati kemudian catat hasil pengamatan.
6.2 Reaksi
dengan Alkali
Kedalam empat tabung
reaksi yang berlainan masukkan 1/2 ml atau 0,2-0,5 gr dari masing-masing
senyawa berikut: n-butil, alkohol, sikloheksanol, fenol dan 2-naftol. Tambahkan
5 ml larutan NaOH 10% kedalam tiap tabung, dikocok dan diamati serta catat
hasilnya.
6.3 Reaksi
dengan Natrium
Tempatkan 2 ml dari
masing-masing senyawa berikut: dalam tabung reaksi kering berlainan 1-propanol,
2-propanol dan o-kresnol (bila o-kresnol berbentuk kristal, panaskan sedikit
agar melebur). Tambahkan sepotong kecil
logam natrium ke dalam larutan yang ada dalam tabung reaksi, catat
hasilnya. Tambahkan ke dalam larutan
yang diperoleh beberapa tetes indikator phenolftalen dan catat hasilnya. Hati-hati: Jangan buang isi
tabung yang berisi natrium yang belum bereaksi ke dalam bak air Natrium
bereaksi eksplosif dengan air. Tambahkan etanol secukupnya untuk
menghilangkan semua natrium yang belum bereaksi kemudian Buanglah.
6.4 Pengujian Lucas
Masukkan 2 ml reagent *)lucas
ke dalam 4 tabung reaksi. Tambahkan kira-kira 5 tetes alkohol yang akan diuji,
kocok dan catatlah waktu yang diperlukan oleh campuran sehingga menjadi keruh
atau memisah menjadi dua lapisan. Ujilah : 1-butanol, 2-butanol,
sikloheksanol, ter-butil alkohol dan catat hasilnya.
*) Reagent Lucas : Larutkan 340
gr ZnCl2 kering dalam 230 ml HCl pekat yang dingin sambil
didinginkan. Campuran ini menghasilkan 350 ml reagent.
6.5 Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian
Bordwell-Wellman)
Masukkan 1 ml aseton ke
dalam 5 tabung reaksi yang berbeda.
Tiap-tiap tabung tambahkan 1 tetes cairan alkohol atau 10 mg kristal
alkohol yang hendak diuji dan gobeanglah hingga larutan menjadi jernih. Lalu
tambahkan 1 tetes reagent bordwell-wellman* sambil sambil digoncang ujilah alkohol
berikut: 2-butanol, ter-butil alkohol, kolesterol dan trifenil karbinol.
*Reagent Bordwell-Wellman : Larutan 25 gr anhidrat
kromatid dalam 25 asam
sulfat pekat dan hati-hati encerkan dengan 75 ml air
suling.
6.6 Reaksi Fenol dan Brom
Ke dalam larutan 0,1 gr final di dalam tiga ml air tambahkan air brom
sambil diguncang sampai warna kuning tidak berubah lagi, amatilah.
6.7 Reaksi Fenol dengan Besi (III) Klorida
Tiga buah tabung reaksi yang
berbeda dilarutkan 1 atau 2 kristal atau 1-2 tetes senyawa yang akan diuji
dalam 5 ml air. Ke dalam tiap tabung reaksi teteskan 1-2 tetes Besi (III) klorida aduk dan amatilah hasilnya. Ujilah
fenol, resorsinol dan 2-propanol
kemudian catat hasilnya.
Link
Vidio
1. Pada
uji Lucas di vidio tersebut apa yang terjadi saat reagent lucas dicampurkan
dengan alkohol sekunder?
2. Pada
uji Lucas di vidio tersebut apa yang harus dilakukan untuk alkohol primer
bereaksi dengan pereaksi Lucas?
3. Pada
vidio tersebut alkohol dapat di identifikasi menggunakan tes apa saja?
Saya monica (077) akan mencoba menjawab pertanyaan no. 3, yaitu uji logam natrium, uji ester, tes seron amonium nitrat, uji asetil klorida, iodoform tes, dan uji lucas.
BalasHapussaya Yulinarti Choinirul Nisyah (A1C117025) akan mencoba menjawab 2. alkohol primer akan bereaksi dengan pereaksi lucas ketika campuran larutan tersebut dipanaskan menggunakan penangas air dan akan membentuk alkil halida.
BalasHapusSaya suci A1c117081
BalasHapusAkan menjawab no 1
Menurut saya Pada pencampuran reagen lucasdengab alkohol sekunder akan membentuk alkil klorida yang tidak larut dan menghasilkan kekeruhan pada larutan.